Apa Itu Cosplay?
Seperti sih dunia costum player (cosplay itu)? Bagaimana seseorang bisa berubah menjadi cosplay? Apa rasanya menjadi cosplay? Namun, saat ditanya hal apa yang paling penting dalam cosplay?
Beberapa cosplay yang ditemui kompas.com di acara Battle of Harajuku menjawab dua hal, yaitu kostum dan make up. Bagaimana tanggapan mereka tentang hal itu? "Seru lho. Apalagi saat buat kostum sendiri. Kami harus bisa mengecat, sedikit menjahit, motong pola. Apalagi kalau salah melulu, harus ngulang lagi," ujar Nimas Indah F salah satu cosplay independen di Jakarta. "Ini, serunya pas nyari bahan untuk kostum. Soalnya sebagian besar bahan dan aksesorisnya kan untuk cewek, seperti wig. Sering ditanya sama pedagangnya, buat siapa ini. Saya jawab saja untuk adik," timpal Awan, teman Nimas. Mmmmm... ternyata seru juga ya, jadi cosplay.
Menurut Rui (panggilan akrab Nimas), perasaaan bangga menyelimuti dirinya, saat ’berubah’ menjadi tokoh yang diidolakan. Cosplay merupakan salah satu bentuk kesukaannya terhadap komik Jepang (manga). "Oleh karena itu, saya lebih suka jadi single fighter tanpa harus masuk ke salah satu kelompok cosplay. Kalau sendiri, kita bebas dalam memilih karakter. Terkadang suka rebutan karakter, kalau masuk dalam kelompok," ujarnya. Rui menambahkan menjadi cosplay juga membuatnya belajar mandiri. Kalau tidak, pasti akan butuh banyak dana untuk membuat satu buah kostum. Satu buah kostum, jika tidak membuat sendiri, harganya dapat mencapai lebih dari Rp10 juta. Selain itu, cosplayer haruslah kreatif, ini juga
akan sangat membantu dalam pembuatan kostum. Kreatifitas dapat membuat kostum menjadi lebih unik dan mirip dengan kostum asli yang ada di komik maupun anime. Jangan salah, kreatifitas juga dapat menekan harga kostum, sebab cosplay bisa membuatnya dengan cara memadupadankan busana keseharian. Leo, salah seorang tokusatsu (cosplay yang meniru super hero Jepang), menuturkan menjadi cosplay sangat membantu pekerjaannya di bidang design grafis. Membuat kostum lengkap dengan perlengkapan penunjangnya, mengasah kemampuannya dalam membuat efek khusus dalam suatu pola. "Kadang suka dibilang kayak anak kecil. Tapi ini sangat membantu pekerjaan saya lho. Saat membuat tutup kepala misalkan, kita harus mengecatnya supaya mirip, kita juga harus memotongnya supaya mirip," kata dia. Cowok pun Belajar Make Up Jangan heran kalau ada cowok yang memiliki peralatan make up yang lebih lengkap dari seorang cewek. Menjadi cosplay, ternyata dituntut bisa memakai make up lho, tidak peduli apakah cowok atau cewek. "Beberapa tokoh anime, terkadang memiliki ciri khas di wajah, seperti codet atau mata yang seram dan tajam. Jadi kita pakai make up. Jangan salah, saya tetap cowok kok, meski bisa pakai make up," ungkap Awan Dasa, mahasiswa jurusan Teknik Elektro Universitas Nasional Jakarta yang suka meniru tokoh anime saat menjadi cosplayer.


No comments:
Post a Comment